Tuesday, August 10, 2010

Telf di H-1

Keheninganku terhenti seketika, begitu hp ku berdering. Seperti biasanya ku mengira yg tlf adalah kakaku, begitu bilang hallo terdengarlah suara serak mama. Entah kenapa tidak seperti biasa kali ini suaraku sedikit bergetar untuk menjawab halo darinya. Belum sempat bicara beliau sudah menanyakan kabarku, apakah sehat, sudah makan ato blom trus makan pake apa, dan lagi dimana. Berondongan bertanyaan diarahkan padaku, dan aku masih berat untuk mengeluarkan suara datar karena menahan rasa haru.
Aku harus mengabarkan apa kpdnya?
Tidak ada cerita yang pantas rasanya yang ingin kukabarkan, yang pasti tak satupun  kisahku yang benar2 membanggakan. Aku hanya mendengar suaranya dan seketika semua hal2 yang ada dipikiran lenyap seketika.
Mama aku anakmu, masi putri kecilmu dan selalu memperlakukanku begitu. Sementara disini, apa yang sudah kulakukan. Tak satupun yang bisa membahagiakanmu.
Mama nanya besok puasa ga? trus udah persiapan apa buat sahur pertama. hufhhh aku sudah tak menjadi diriku sesaat, diriku yang sok mandiri dan tegar, seketika luruh bersama rasa haru. Dan puncaknya lagi pas mama bilang mama sudah kirim duit buat belanja2 beli apa yg aku butuhkan, ya ampunnnnnnnnnnn tak ada lagi kekuatan untuk menahan jatuhnya air mata. MOM I LOVE YOU SO MUCH.
Bukan duitmu yang aku butuhkan ma, aku sudah terbiasa hidup begini dan kita sudah pernah membahas ini. Inilah pilihan hidupku. Aku sudah berkali-kali mengecewakanmu dan berkali-kali juga mama membuatku seperti anak kecil yang slalu harus dilindungi. Aku merasa sangat tak berarti saat ini, aku terbebani oleh egoismeku sendiri.
Bisakah aku melanjutkan semuanya?
Masih bergunakah aku mempertahankan semuanya?
Masihkan ini diriku yang dulu?
Telf ini benar2 membuyarkan semua daftar impianku yang aneh2 itu.
Sesuatu sedang terjadi padaku.




tlf berdering 10/08/2010 jam 14:50 sehari sebelum bulan suci ramadhan

0 comments:

Post a Comment

 
The other side of me Blogger Template by Ipietoon Blogger Template