Wednesday, November 11, 2009

Ketulusan Ibu

Seorang ibu tampak tertidur lelah disova itu. Begitu banyak kepenatan yang dibawanya kealam tidur. Rutinitasnya melebihi orang kantoran. Bangun disubuh hari melaksanakan sholat dan lengkap dengan sunah-sunahnya. Begitu fajar mulai menampakkan diri beliau mulai menyiapkan sarapan buat keluarga tercinta yang masih sibuk dikamar masing2. Sarapan terhidang, beliau tidak serta ikut menikmatinya. Beliau kembali membereskan rumah yang masih dalam keadaan berantakan.
Rumah itu tidak begitu luas dan tidak pula diisi oleh suara anak kecil berlarian. Terlihat tenang , tentram dan damai. Dikala mentari sudah mulai meninggi beliau kembali sibuk didapur menyiapkan segala menu makan siang untuk suami tercinta yang sudah pensiun dari kerjaannya. Beliau tidak terlihat letih, tidak sedikitpun beliau berhenti bergerak karma akan ada saja yang dia kerjakan. Dikala siang, dimana orang2 sudah kembali sibuk dengan rutinitas beliau seharusnya bisa untuk tidur atau istirahat sejenak, tetapi tidak beliau malah berkotor-kotor ria dengan tanah dan kembang-kembang dihalaman rumah. Begitu suara azhan asar berkumandang beliau bergegas bersih-bersih dan menuju masjid.
Apakah beliau sudah berhenti?
Belum, sepulang masjid beliau bersiap lagi untuk pergi melakukan rutinitas sosialnya, arisan. Sungguh, terbuat dari apakah tubuhnya yang tidak mengenal lelah itu? Tetapi saat sosialitasnya itu merupakan istirahat jiwa baginya. Dan beliau selalu memastikan pulang sebelum semua orang sudah berada dirumah.
Dikala malam beranjak beliau kembali menyiapkan makan malam untuk seluruh keluarga. Tetapi beliau lagi-lagi tidak ikut bergabung makan, karena beliau sudah memiliki jam makan tersendiri.
Setelah semua keluarga selesai makan, beliau kembali beres-beres dan membersihkan semua sisa2 makanan. Seluruh anggota keluarga berkumpul sambil bercanda ria diruang tengah dan beliau terlihat bahagia melihat keharmonisan yang tercipta.
Istirahatkan beliau saat itu? Entahlah , dia terlihat duduk sambil memijit-kijit kakinya dengan obat herbal karena beliau sudah lama menderita penyakit asam urat, tetapi beliau tidak pernah mengeluh dengan penyakitnya itu.
Ketika dating seorang anak mengadukan segala kegundahan hatinya dan menceritakan kegagalan demi kegagalan yang dialaminya, sang ibu dengan penuh cinta mendengarkan dan dengan tulus memberikan semangat. Tidak sedikitpun menampakkan raut kekecewaan.
Dikala semua orang sudah kembali kekamar masing2 untuk beristirahat dan …. Ouhhhh lihatlah beliau tertidur lelap didepan televisi. Mukanya memancarkan raut ketulusan dan kebahagiaan. Itulah pengabdian seorang ibu yang tidak terbalaskan dengan apapun.


Kehidupan akan memberimu sesuatu yang sebanding dengan yang kamu berikan kepadanya, dan menghormatimu seperti kamu menghormatinya.

Tuesday, October 27, 2009

Dibawah Pohon PLN

Hmmm entah sudah berapa lama rasanya aku sudah tidak mendengar kata Pohon PLN lagi. Dulu setiap mengingat masa-masa lalu, hari-hari yang penuh keakraban kita sering teringat pohon PLN. Dimana kita menemukan tempat yang sesungguhnya sangat amat biasa tetapi mempunyai makna tersendiri.
Mungkin dimasa itu adalah puncak keakraban kita. Kita sama-sama tidak memikirkan beban, yang ada hanyalah 2 orang manusia yang saling peduli. Kita benar2 terlarut dalam suasana curahan hati, entah dia jujur atau tidak yang pasti aku tulus mendengar dan berbagi dengannya.
Malam kian larut namun kami tidak beranjak sedikitpun dari bawah Pohon PLN itu. Malam itu seakan menjadi malam pengukuhan bahwa kami adalah soulmate. Sebenarnya naïf banget karna aku hanya terlarut oleh suasana dan jauh didalam lubuk hati bahwa ini terasa sangat tidak nyata. Kami membahas berbagai hal, terutama tentang kami, tentang hubungan kami yang tidak bias disebutkan namanya. Dia bukanlah kekasih hatiku tetapi kami saling membutuhkan.
Mengapa Pohon PLN itu begitu berarti?
Setelah sekian lama berhubungan dan berteman, baru pada malam itulah kami bias bicara dari hati kehati, bicara tentang hubungan yang aneh ini. Kami memutuskan bahwa hubungan ini akan selamanya seperti ini. Tidak mengikat dan saling membutuhkan (sometime kami sama2 memiliki kekasih tetapi kami anggap ini privacy) dan sejujurnya hanya pada saat itulah sekali-kalinya aku melihat ada sisi yang rapuh pada dirinya, oleh sebab itu aku lebih banyak memposisikan diri sebagai pendengar.
Setelah kami terpisah dan komunikasi berjalan lancar, kami saling berjanji akan mengunjungi Pohon PLN itu, tidak tau kenapa tempat itu seperti memiliki keterikatan sendiri dengan kami. Namun beberapa bulan belakangan ini aku mendapati bahwa Pohon PLN itu sudah tidak dibuka untuk umum lagi dan sudah tidak terawat.
Aku mengabarkan kepadanya akan hal tersebut, dan dia merasa sedih akan hal itu. Kok bisa terjadi? Aku menjelaskan bahwa kondisi tempat itu saat ini.
Entah mengapa yang pasti bukan karena Pohon PLN itu sudah tidak ada hubungan kami semakin memburuk. Semua kenangan indah sudah tidak ada artinya. Bagiku itu hanya hal-hal bodoh yang tidak pantas diingat karena begitu besar kekecewaanku.
Sahabat sejatiku, soulmateku , entahlah rasanya aku sudah terima bahwa begitu banyak perubahan yang telah kita lalui dan kita tidak bias memaksakan akan sama seperti dulu. Biarlah hubungan ini tetap ada walaupun tak terjaga dan memudar seperti Pohon PLN yang masih berdiri disana sendiri dikerumuni tingginya ilalang.
Puas rasanya bahwa sekarang kita memiliki hidup yang lebih baik, hidup kita sendiri.
Berjuanglah sahabatku, walau sudah tidak dibutuhkan lagi namun aku masih ada , aku masih dsini.

selamat menikmati kisah yang lebaaaaaaaaaaaaay ini kawan!

Monday, October 19, 2009

Berguna

Alkisah disebuah desa hidup sepasang kakek nenek. Desa tersebut terkenal dengan desa yang sulit dialiri air . Sang kakek setiap hari bertugas membawa air dari sumber mata air menu rumahnya. Dia membawa 2 bejana air yang digantungkan dikedua ujung tongkat dipundaknya. Salah satu bejana tersebut dalam keadaan retak, sedang yang satunya lagi utuh. Ketika sampai ditujuan. Air yang berada dalam bejana yang utuh ini tetap seperti semula, sedanglan yang berada dalam bejana yang retak hanya tinggal sebahagiannya saja.
Keadaan ini berlangsung kurang lebih 2 tahun, setiap hari kakek tsb mengambil air dengan bejana yang penuh dengan air dan bejana yang airnya hanya tinggal setengahnya saja. Bejana yang utuh merasa bangga pekerjaan yang dia lakukan sehingga membawa kebaikanbagi kakek tsb, sedagkan bejana yang retak merasa malu dan putus asa dengan kekurangannya karena dia menganggap bahwa dirinyalah yang menyebabkan sang kakek hanya dapat melaksanakan tugas setengah dari tugasnya.
Setelah beberapa waktu , bejana ini merasakan kegagalan terus menerus dalam hidupnya, hingga suatu hari dia berkata kepada sang kakek “ sungguh aku malu terhadap diriku sendiri, dan aku mau minta maaf kepadamu”. Sang kakek berkata “ mengapa kamu meminta maaf?” bejana menjawab “ selama 2 tahun retakan ini yang menjadikan berkurangnya air sepanjang perjalanan menuju rumah kakek.” Krmudian dengan tersimpuh dia kembali berkata “ karena semua itu, aku hanya dapat membawakan setengahnya saja, sedangkan kamu tetap berusaha membawaku dari sungai menuju rumahmu. Sungguh karena kekuranganku itu, kamu menjadi semakin lelah untuk terus mondar-mandir mengambil air.”
Sang kakek yang penyabar ini menjawab “ aku mohon kepadamu, ketika perjalanan pulang kita nanti , perhatikanlah bunga-bunga cantik yang tumbuh dipinggir jalan.”
Ketika ketiganya dalam perjalanan, bejana yang retak ini memperhatikan bunga-bunga liar cantik yang beraneka warna dalam kilauan matahari dan melambai-lambai karena tiupan angina. Tetapi semua ini tetap tidak dapat mengubah perasaan bejana retak, karena dia tetap saja menghabiskan setengah airnya dan kembali meminta maaf kepada sang kakek karena kegagalannya.
Kali ini sang kakek berkata kepada bejana retak “ apakah kamu tidak memperhatikan bahwa bunga-bunga hanya tumbuh disisi jalanmu saja? Aku lebih tau tentang kegunaan retakmu, sehingga aku telah menanamkanbenih bunga-bunga ini pada sisimu saja. Kemudian ketika kita kembali dari sumber mata air kamu menyiram benih-benih itu. Setelah itu, aku akan bisa memetik bunga-bunga cantik ini dan menghiasi meja makan rumahku. Jadi, seandainya kamu tidak retak seperti ini, nenek tidak akan menerima keindahan yang menghiasi rumahnya.”

Kisah ini sengaja aku ceritakan disini karena telah membuka pikiranku yanmg selama ini mudah putus asa dan bahkan kadang-kadang merasa tidak berguna. Sesungguhnya seburuk apapun dan segagal apapun, kita masih bias berguna buat orang lain. Mungkin secara sengaja kita tidak menyadarinya tapi itulah hidup yang menilai adalah Tuhan dan tergantung kebijaksanaan kita yang melakukannya. Bahkan hal-hal kecil yang sama sekali tidak ada artinya buat kita, bisa berarti besar buat orang lain.
Inilah fase-fase kehidupan yang mesti dijalani, karena kita memang harus benar-benar jatuh terlebih dahulu baru tau bagaimana rasanya sakit itu. Klise memang, tapi inilah reality.

Thursday, October 15, 2009

Thanx god

Happy bday to me , happy bday to me, happy bday, happy bday. Happy bday to me. Wwwwooaaah makin berkurang aja nih umurku. Lumayan haru sih hari ini temen2 pada ngucapin slmt tp sayang daku tidak bisa berada dsana, hmmm jadi sedih ngerayain ultah sendiri.
Ada yang nyebelin sore ini, si dia orang yahhh lumayan gw sebelin malah kasih ucapan y sama nyebelinnya ama dia eeeerrgggh mending ga usah deh ya.
But pointnya hari ini thanx to all of my friends. Smoga hari ini jadi awal yang indah dan membawa berkah yang berlimpah. Amin

Saturday, October 10, 2009

HALLO

Remember those walls I built
Well baby they’re tumbling down
And they didn’t even put up a fight
They didn’t even make a sound
I found a way to let you in
But I never really had a doubt
Standing in the light of your halo
I got my angel now
It’s like I’ve been awakened
Every rule I had you breakin’
It’s the risk that I’m takin’
I ain’t never gonna shut you out
Everywhere I’m looking now
I’m surrounded by your embrace
Baby I can see your halo
You know you’re my saving grace
You’re everything I need and more
It’s written all over your face
Baby I can feel your halo
Pray it won’t fade away
I can feel your halo (halo) halo
I can see your halo (halo) halo
I can feel your halo (halo) halo
I can see your halo (halo) halo
Woah…
Hit me like a ray of sun
Burning through my darkest night
You’re the only one that I want
Think I’m addicted to your light
I swore I’d never fall again
But this don’t even feel like falling
Gravity can’t forget
To pull me back to the ground again
Feels like I’ve been awakened
Every rule I had you breakin’
The risk that I’m takin’
I’m never gonna shut you out
Everywhere I’m looking now
I’m surrounded by your embrace
Baby I can see your halo
You know you’re my saving grace
You’re everything I need and more
It’s written all over your face
Baby I can feel your halo
Pray it won’t fade away
I can feel your halo (halo) halo
I can see your halo (halo) halo
I can feel your halo (halo) halo
I can see your halo (halo) halo
I can feel your halo (halo) halo
I can see your halo (halo) halo
I can feel your halo (halo) halo
I can see your halo (halo)
Halooooo ouuuu
Halooooo ouuuu
Halooooo ouuuu
Ouuuuu ouuuuu ouuuuu
Everywhere I’m looking now
I’m surrounded by your embrace
Baby I can see your halo
You know you’re my saving grace
You’re everything I need and more
It’s written all over your face
Baby I can feel your halo
Pray it won’t fade away



don't know why? but i like this liric. i thin' you so special and you my everythin'.
hope i can tell you all about this before.
damn did you know that i have this side? wkwkwkwkwkwkw bodo ah

Friday, October 9, 2009

Inginku

Andaikan kamu diberikan kesempatan terlahir kembali, kamu akan menjadi orang yang seperti apa?

Disaat aku SMP aku menjawab pertanyaan ini dengan jawaban yang sangat menggebu-gebu. Aku ingin terlahir kembali menjadi orang yang pintar, menjadi ketua osis dan dikenal semua orang minimal dikenal sekabupatenlah.

Disaat SMU akupun mendapatkan pertanyaan yang sama dan aku menjawab dengan sedikit malu-malu aku ingin terlahir dengan wajah yang cantik dan mempunyai seorang pacar anak basket yang berparas tampan yang diidolakan para cewek.

Kemudian saat aku masuk bangku kuliah aku kembali disodorkan pertanyaan yang sama. Kemudian aku menjawab, aku ingin terlahir kembali menjadi orang yang kaya, yang memiliki segala fasilitas pendukung agar aku jadi idola kampus. kecendrungan 80% mahasiswa akan memilih berteman dengan orang yang yahh bisa dibilang kayalah karena mereka dapat mengambil keuntungan dari situ.

Begitu masuk kedalam dunia kerja, akupun dihadapkan dengan pertanyaan yang sama. Aku hanya menjawab dengan simple, ingin menjadi bos dan mempunyai karyawan sendiri, dan pastinya bos yang down to earth.

Sekarang saat aku sudah tidak bekerja, aku sendiri yang memberi pertanyaan demikian terhadap diriku. seandainya terlahir kembali aku ingin menjadi orang yang tidak penakut, berani bicara, berani berbuat, dan ingin menjadi orang yang tidak hanya bicara saja berharap saja tapi bertindak.

setiap fase kehidupan memang mendewasakanku tapi dari itu semua ada hal yang sulit untuk dirubah , aku sangat takut untuk memulai sesuatu yang baru, takut gagal dan takut kecewa. ( bahasa orang2 sih krisis pede xixiixixix)

Mungkin kita hanya menjawab pertanyaan ini dengan berandai-andai, tapi dibalik itu semua aku merasa ada motifasi didalamnya. Memang itu tidak mungkin terjadi tapi kita justru bisa menjalankannya disaat kita merasa inilah fase terbaru hidup kita, inilah fase dimana perubahan itu harus dimulai.

Ketakutanku

Sungguh beruntung manusia diciptakan Tuhan dengan semua kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Namun keberuntungan yang paling besar dimilikinya adalah waktu. Waktu untuk mengetahui dan mempelajari. hanya sebuah perjalanan yang akan membuat kita berhenti sejenak dan merasa lebih baik….
Kita pasti selalu bertanya kenapa hidup itu begini dan begitu, kenapa harus dia dan kenapa harus terjadi. Mengeluh dan putus asa adalah satu hal yang selalu berada disekitar kita. Kita akan merasa lebih baik jika kita bisa menjadi seperti orang lain, kenapa pula dengan hidup yang sedang kita jalani sekarang? Sebuah pertanyaan besar yang jawabannya pasti akan berbeda bagi setiap orang, sebuah pemikiran yang absurb bukan?
Aku selalu hidup dalam ketakutan, ketakutan kehilangan apa yang aku miliki atau tidak dapat mencapai sesuatu yang aku inginkan. Setiap malam menjelang dan semua komunikasi terhenti hanya ada aku dan Tuhan maka beribu pertanyaan mulai mengitariku dan semuanya itu hanyalah pertanyaan yang selalu menjadi hantu ditiap-tiap malamku.
Bagaimana jika aku kehilangan pekerjaan?
Bagaimana jika badanku semakin kurus, maka bodyku akan menjadi jelek dan menyedihkan?
Apa yang terjadi jika aku menjadi tua dan lemah, sehingga tidak dapat berbuat sesuatu untuk orang di sekitar?
Aku takut akan semua itu. Tetapi sekarang , dengan memperhatikan kehidupan dan mempelajarinya, aku mungkin telah menemukan jawabannya setidaknya bagiku begitu.
Kalau aku tidak dapat pekerjaan untuk mencari sedikit nafkah, maka aku akan bekerja semata-mata untuk Allah swt, karena nafkah yang Dia berikan jauh lebih banyak dan tidak dapat ditandingi.
Kalau kuluangkan waktu sedikit lebih banyak untuk memikirkan sisi-sisi sentimentil dan rasional dan tidak terfokus pada kelemahan-kelemahan fisik saja pasti keindahanku akan semakin bertambah dengan berjalannya waktu.
Kalau aku sudah renta, dan memiliki kondisi fisik yang lemah, aku bisa memberikan kekuatan daya pikir, ketulusan cinta, dan kemampuan jiwaku dalam menanggung kesulitan hidup kepada orang-orang terdekatku.
Mungkin tidak hanya aku yang selalu dilanda rasa seperti itu, tapi hanya waktu yang tidak memungkinkan untuk memikirkannya. Disaat aku tidak banyak aktifitas sehari-hari dan waktuku hanya habis untuk merenung maka semakin lama semakin dilanda berbagai ketakutan. Untuk itulah aku mulai mengikhlaskan segalanya seandainya aku sudah tidak dapat bergoyang dan berjingkrak-jingkrak maka aku akan bernyanyi dengan bergembira, seandainya aku tidak mampu bernyanyi maka aku akan bersiul atau bahkan bergumam dengan suka cita, dan seandainya nafasku lemah aku akan mendengarkan dengan seksama dan hatiku akan berbicara dengan penuh cinta.
Ketika mentari mulai menyinsing, aku akan menghadapNya dengan khusyuk, sampai aku tidak sanggup melakukannya lagi, karena saat itulah tiba waktuku untuk menghadap Tuhan. Jadi , apa yang aku takutkan?
Aku pernah membaca sebuah pandangan mengenai hidup dalam buku yang aku lupa judulnya tapi aku merasa hal ini menarik kira-kira begini tulisannya “Didalam masa muda seseorang, setiap pribadi dan setiap peristiwa tampil unik. Seiring dengan beranjaknya usia, orang menjadi jauh lebih sadar bahwa peristiwa-peristiwa serupa berulang. Belakangan orang lebih jarang merasa senang atau terkejut, tetapi juga berkurang kekecewaaannya daripada ditahun-tahun sebelumnya”. Kesimpulanku bahwa apapun yang ingin dilakukan maka lakukanlah selagi masih muda dan tidak perduli itu akan berhasil atau tidak setidaknya kita telah mencoba. Disaat tua kita hanya akan menikmati hasil dari keberhasilan kita dan menertawakan hasil dari kegagalan.
Jangan lupa bahwa seburuk-buruknya kebodohan adalah kebodohan seorang manusia terhadap dirinya sendiri. Dan setakut-takutnya manusia adalah ketakutan terhadap dirinya sendiri.

(...desember 2006)

Thursday, October 8, 2009

berpikir lurus dan bengkok

Disuatu wilayah dinegara Inggris ada sebuah nisan, dan dinisan tersebut terukir sebuah tulisan yang mungkin ini yang mempengaruhi cara pandangku saat ini. Bunyi tulisan tersebut kira-kira begini

“ ketika umurku masih muda, aku adalah seorang yang mempunyai khayalan tinggi dan obsesi besar. Memperbaiki dan mengubah dunia adalah impianku tetapi ketika dewasa dimana aku telah banyak makan asam garam kehidupan, aku mulai paham bahwa dunia tidak akan berubah sesuai dengan kemauanku. Setelah itu aku mulai membatasi rencanaku. Cukup aku bisa memperbaiki dan mengubah negaraku saja. Sampai aku tau bahwa hal inipun mustahil aku lakukan.

Lalu pada saat usiaku semakin matang, terakhir kalinya aku kembali mencoba untuk memperbaiki orang2 terdekatku, keluargaku, teman2 tulusku. Namun sayang , aku dikejutkan oleh penolakan mereka atas perubahan-perubahan seperti itu! Sekarang ketika hanya tinggal menunggu kematian, aku mulai sadar seandainya saja aku berfikir untuk memperbaiki diriku sendiri terlebih dahulu, niscaya aku akan mempunyai banyak kesempatan untuk mengubah keluargaku yang menjadikanku sebagai teladan. Lalu dengan dorongan dan inspirasi dari keluargaku tercinta aku akan mampu meperbaiki bangsaku, dan siapa tahu dari situ aku dapat mengubah dunia.!”

Hmmm sungguh bijak orang yang bisa memahami makna dari tulisan ini, sungguh dari kecil saja aku selalu mempunyai cita-cita yang sangat muluk dan entahlah sekarang saja aku suka menertawakan diriku saat itu. Ingin jadi presiden, jadi astronot dan segala macamnya tapi aku tidak rajin belajar, aku tidak ingin tau apa itu astronot dan apa saja pekerjaannya sehingga waktu tinggallah waktu dengan segudang impian gila. Setelah SMP aku lupa akan cita-citaku, yang terpikir hanya cara agar lulus dan melanjutkan sekolah lagi begitu seterusnya sampai aku S1. Hah! sekarang hasilnya keluar masuk perusahaan. Disaat orang susah mencari pekerjaan aku malah selalu nekad untuk keluar karena aku tidak suka dengan sistem managementnyalah, lingkungannyalah atau atasannya yang terlalu mengatur.

Aku tidak ingin memahami menjadi karyawan itu seperti apa, yang aku inginkan hanya bekerja sesuai aturan dan jangan sekali-kali menegurku. Wkwkwk lucu yah berasa itu perusahaan ayahku saja. Tapi itulah aku selagi aku merasa benar maka aku tidak ingin diganggu aku tidak akan peduli kehidupan sosial diluar pekerjaan, karena aku sudah punya kehidupan sosial sendiri, dan jangan coba memaksaku ikut dalam kegiatan sosial diluar kantor yang aku rasa tidak berguna selain hanya untuk memperlanjar acara jilat-menjilat atasan. Aku tidak cocok dengan itu.

Cara pandangku memang berbeda, terkadang seperti orang yang hanya hidup dengan hedonisme semata, tak pernah terfikir untuk menabung bahkan mengirimi orang tua saja tidak pernah. Aku merasa aku sudah bisa hidup sendiri ditambah dengan kesenangan2 yang aku dapat, mereka pasti sudah cukup jadi tidak perlulah aku memikirkan kebutuhan mereka. Aku sungguh egois bukan? Tapi aku tidak pernah melanggar aturan mereka dan membuat mereka khawatir akan diriku walaupun aku jauh dari mereka, dan yang penting aku bertanggung jawab terhadap diriku sendiri.

Andai saja aku mempunyai cara pandang terhadap hidup berbeda, andai saja aku menghargai semua yang aku miliki, andai saja aku mencoba bersabar, andai saja andai saja dan andai saja. Coba kata itu aku ganti dengan aku akan lakukan , aku akan kerjakan dan aku akan berubah. Hmmmm jujur itu sulit bukan?

Wednesday, October 7, 2009

useless thin'

pagi kembali menyapa dihari ini, hari2 menjelang ulang tahunku. hmmm ga ada yang special dihari ini, hanya sisa2 kegundahan hati menahan rindu semalaman.
lagi-lagi kamu, sudah 3 hari ini aku terfikirkan semua sikapmu yang sangat tidak bisa dimengerti, itulah yang membuatku terfikir kembali. mencoba menggali makna dari sikapmu.
ahhhh sudahlah ini bukan saatnya bicara tentang kamu. aku ingin bicarakan pagi2 aku sudah luluran wkwkwkkw mana si mbo' lulurannya bawel lg, ngomongggggg mulu wkwkwkwk tapi gpp sih scara lulurannya ama pijitannya juga lumayan. lebih baik sering2 begini menyibikkan diri walaupun hanya melakukan hal-hal yang ga penting daripada sibuk mikirin kamu yang yaaaah entahlah ga ada habisnya.
aku belum sempat mandi tapi diluar sudah mulai sepi karena orang-orang sudah sibuk dengan aktifitasnya. saat-saat membosankan akan segera tiba dunia terasa hanya diisi oleh aku dan laptop ini, bebassssssssss. coba saat ini ada aku,laptop dan kamu....(lagi-lagi kamu).
btw kamu lagi ngapain yahhh, pasti lg sibuk dengan kantor barumu, dan kekasih barumu serta blackberry barumu, huuufh menyebalkan tidak ada aku dalam daftar barumu. smoga kamu sukses tanpa aku (hik hik hik hik) tapi its ok aku happy kok dengan kehidupan baruku juga.
jadi ngelantur yah , intinya sih akau mo ngomongin kamu tp moodku lg ga baik nih, next time aku curhatin kelakuan burukmu yah, jangan kwawatir komplit kok ga akan dikurangin ato ditambahin. sabar yah.

Tuesday, October 6, 2009

try to transform

huffffffffffh pekanbaru panas bgt hari ini, terlalu banyak polusi kayanya secara asap juga masih tebal dilangit yang berwarna orange itu.
bangun tidur , nyalaain tv beritanya masih sama" gempa di Padang", sudah satu minggu masih saja menjadi topik utama.
beranjak siang dikit gw mulai bantuin nyokap masak, haha hal yang ga lazim sih tapi ga tau knp gw pengen tau ajah.
disaat lagi masak mama nanya gimana tuh kosannya apa ga masalah tuh ditinggal 3 bln, trus gmn dengan keputusanmu untuk pindah. jreng jreng jreng ini dia nih topik yang sering gw hindari, kayanya gw ga bisa nemu jalan keluar untuk masalah ini karena keinginan untuk stay ato pindah sama besarnya. Dan dari dulu gw ga suka diganggu saat gw lg dilema gini bahkan untuk saranpun gw ga bisa terima, gw hanya ingin dibiarkan sendiri menentukan apa yang akan gw jalani, tapi kenapa mereka susah sekali menerima itu yah ?
pusinkkkkk


 
The other side of me Blogger Template by Ipietoon Blogger Template