Thursday, January 14, 2010

Kisah Pecahnya Botol Susu



    Ada pengalaman yang buruk dimasa laluku. Begitu banyak kesalahan-kesalahan yang telah kulakukan. Akupun tidak pernah sukses dalam suatu hubungan, semua terasa seakan memburuk ketika perasaanku tidak pernah pulih. Berhari- hari bahkan terhitung bulan selalu diselimuti baying-bayang kejadian dimasa itu. Aku mulai menutup diri dan menjaga jarak dalam sosialitas. Setiap timbul keinginan dalam hati untuk memulai sesuatu hubungan yang baru, ketakutan selalu dating membayangi.
Hingga suatu saat ada seorang teman yang membagikan cerita kepadaku, cerita yang tidak akan pernah akan terlupakan.

“ Pada suatu pagi disebuah kelas ada seorang dosen datang dengan membawa sebotol susu yang kemudian ia letakkan diatas meja. Sementara itu, semua mata mahasiswa tertuju pada botol susu tersebut, dan bertanya-tanya, “apa hubungan pelajaran hari ini dengan botol susu?” namun tiba-tiba saja sang dosen memukul botol itu dengan punggung tangannya, dan botol itupun jatuh hingga menumpahkan isinya, lalu dosen itu berteriak “Jangan kalian tangisi susu yang tumpah ini.”
Setelah itu dosen memanggil satu persatu mahasiswa untuk mengumpulkan pecahan-pecahan botol yang berserakan dan susu yang tumpah diatas lantai, lalu ia berkata “lihat baik-baik , aku ingin kalian mengingat pelajaran ini seumur hidup kalian. Air susu telah tumpah dan mengalirkan isinya, walaupun menyakiti perasaan kalian, hingga kesedihan dan kesusahan menjerat laher kalian, namun tidak akan pernah mengembalikannya walaupun hanya satu tetes saja.”

    Bagiku perpisahan yang menyakitkan itu akan melekat selamanya dalam ingatan dan akan menjadi penghalang dalam kemajuan hidupku.
Dari cerita seorang teman tersebut aku berkesimpulan, walaupun sebenarnya mungkin agar kita berhati- hati dan waspada sehingga tidak terjadi kerugian tersebut, tetapi semua sudah terlambat, yang bias dilakukan hanyalah menghapus bekas dan melupakannya, kemudian kembali kerealitas dengan semangat dan bersungguh-sungguh.
Tidak ada gunanya menghukum diri sedemikian buruk toh semua telah terjadi, tidak akan bias dikembalikan seperti sedia kala.





0 comments:

Post a Comment

 
The other side of me Blogger Template by Ipietoon Blogger Template