Thursday, October 8, 2009

berpikir lurus dan bengkok

Disuatu wilayah dinegara Inggris ada sebuah nisan, dan dinisan tersebut terukir sebuah tulisan yang mungkin ini yang mempengaruhi cara pandangku saat ini. Bunyi tulisan tersebut kira-kira begini

“ ketika umurku masih muda, aku adalah seorang yang mempunyai khayalan tinggi dan obsesi besar. Memperbaiki dan mengubah dunia adalah impianku tetapi ketika dewasa dimana aku telah banyak makan asam garam kehidupan, aku mulai paham bahwa dunia tidak akan berubah sesuai dengan kemauanku. Setelah itu aku mulai membatasi rencanaku. Cukup aku bisa memperbaiki dan mengubah negaraku saja. Sampai aku tau bahwa hal inipun mustahil aku lakukan.

Lalu pada saat usiaku semakin matang, terakhir kalinya aku kembali mencoba untuk memperbaiki orang2 terdekatku, keluargaku, teman2 tulusku. Namun sayang , aku dikejutkan oleh penolakan mereka atas perubahan-perubahan seperti itu! Sekarang ketika hanya tinggal menunggu kematian, aku mulai sadar seandainya saja aku berfikir untuk memperbaiki diriku sendiri terlebih dahulu, niscaya aku akan mempunyai banyak kesempatan untuk mengubah keluargaku yang menjadikanku sebagai teladan. Lalu dengan dorongan dan inspirasi dari keluargaku tercinta aku akan mampu meperbaiki bangsaku, dan siapa tahu dari situ aku dapat mengubah dunia.!”

Hmmm sungguh bijak orang yang bisa memahami makna dari tulisan ini, sungguh dari kecil saja aku selalu mempunyai cita-cita yang sangat muluk dan entahlah sekarang saja aku suka menertawakan diriku saat itu. Ingin jadi presiden, jadi astronot dan segala macamnya tapi aku tidak rajin belajar, aku tidak ingin tau apa itu astronot dan apa saja pekerjaannya sehingga waktu tinggallah waktu dengan segudang impian gila. Setelah SMP aku lupa akan cita-citaku, yang terpikir hanya cara agar lulus dan melanjutkan sekolah lagi begitu seterusnya sampai aku S1. Hah! sekarang hasilnya keluar masuk perusahaan. Disaat orang susah mencari pekerjaan aku malah selalu nekad untuk keluar karena aku tidak suka dengan sistem managementnyalah, lingkungannyalah atau atasannya yang terlalu mengatur.

Aku tidak ingin memahami menjadi karyawan itu seperti apa, yang aku inginkan hanya bekerja sesuai aturan dan jangan sekali-kali menegurku. Wkwkwk lucu yah berasa itu perusahaan ayahku saja. Tapi itulah aku selagi aku merasa benar maka aku tidak ingin diganggu aku tidak akan peduli kehidupan sosial diluar pekerjaan, karena aku sudah punya kehidupan sosial sendiri, dan jangan coba memaksaku ikut dalam kegiatan sosial diluar kantor yang aku rasa tidak berguna selain hanya untuk memperlanjar acara jilat-menjilat atasan. Aku tidak cocok dengan itu.

Cara pandangku memang berbeda, terkadang seperti orang yang hanya hidup dengan hedonisme semata, tak pernah terfikir untuk menabung bahkan mengirimi orang tua saja tidak pernah. Aku merasa aku sudah bisa hidup sendiri ditambah dengan kesenangan2 yang aku dapat, mereka pasti sudah cukup jadi tidak perlulah aku memikirkan kebutuhan mereka. Aku sungguh egois bukan? Tapi aku tidak pernah melanggar aturan mereka dan membuat mereka khawatir akan diriku walaupun aku jauh dari mereka, dan yang penting aku bertanggung jawab terhadap diriku sendiri.

Andai saja aku mempunyai cara pandang terhadap hidup berbeda, andai saja aku menghargai semua yang aku miliki, andai saja aku mencoba bersabar, andai saja andai saja dan andai saja. Coba kata itu aku ganti dengan aku akan lakukan , aku akan kerjakan dan aku akan berubah. Hmmmm jujur itu sulit bukan?

4 comments:

  1. thanx temen2 dah mo luangin waktu buat baca

    ReplyDelete
  2. Artikel yang bagus....salam kenal dan mampir ya...

    ReplyDelete
  3. thanx ya mas lulus, aku baru belajar kok jadi yahhhh masi standarlah. xixiixixix

    ReplyDelete
  4. Harusnya kita memang mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu...

    Saya juga pernah nulis tentang refleksi diri ini di Berhenti Sejenak : Refleksi atas Totalitas Diri. Ditunggu kunjungannya ya!

    Salam kenal...

    ReplyDelete

 
The other side of me Blogger Template by Ipietoon Blogger Template