Tuesday, October 27, 2009

Dibawah Pohon PLN

Hmmm entah sudah berapa lama rasanya aku sudah tidak mendengar kata Pohon PLN lagi. Dulu setiap mengingat masa-masa lalu, hari-hari yang penuh keakraban kita sering teringat pohon PLN. Dimana kita menemukan tempat yang sesungguhnya sangat amat biasa tetapi mempunyai makna tersendiri.
Mungkin dimasa itu adalah puncak keakraban kita. Kita sama-sama tidak memikirkan beban, yang ada hanyalah 2 orang manusia yang saling peduli. Kita benar2 terlarut dalam suasana curahan hati, entah dia jujur atau tidak yang pasti aku tulus mendengar dan berbagi dengannya.
Malam kian larut namun kami tidak beranjak sedikitpun dari bawah Pohon PLN itu. Malam itu seakan menjadi malam pengukuhan bahwa kami adalah soulmate. Sebenarnya naïf banget karna aku hanya terlarut oleh suasana dan jauh didalam lubuk hati bahwa ini terasa sangat tidak nyata. Kami membahas berbagai hal, terutama tentang kami, tentang hubungan kami yang tidak bias disebutkan namanya. Dia bukanlah kekasih hatiku tetapi kami saling membutuhkan.
Mengapa Pohon PLN itu begitu berarti?
Setelah sekian lama berhubungan dan berteman, baru pada malam itulah kami bias bicara dari hati kehati, bicara tentang hubungan yang aneh ini. Kami memutuskan bahwa hubungan ini akan selamanya seperti ini. Tidak mengikat dan saling membutuhkan (sometime kami sama2 memiliki kekasih tetapi kami anggap ini privacy) dan sejujurnya hanya pada saat itulah sekali-kalinya aku melihat ada sisi yang rapuh pada dirinya, oleh sebab itu aku lebih banyak memposisikan diri sebagai pendengar.
Setelah kami terpisah dan komunikasi berjalan lancar, kami saling berjanji akan mengunjungi Pohon PLN itu, tidak tau kenapa tempat itu seperti memiliki keterikatan sendiri dengan kami. Namun beberapa bulan belakangan ini aku mendapati bahwa Pohon PLN itu sudah tidak dibuka untuk umum lagi dan sudah tidak terawat.
Aku mengabarkan kepadanya akan hal tersebut, dan dia merasa sedih akan hal itu. Kok bisa terjadi? Aku menjelaskan bahwa kondisi tempat itu saat ini.
Entah mengapa yang pasti bukan karena Pohon PLN itu sudah tidak ada hubungan kami semakin memburuk. Semua kenangan indah sudah tidak ada artinya. Bagiku itu hanya hal-hal bodoh yang tidak pantas diingat karena begitu besar kekecewaanku.
Sahabat sejatiku, soulmateku , entahlah rasanya aku sudah terima bahwa begitu banyak perubahan yang telah kita lalui dan kita tidak bias memaksakan akan sama seperti dulu. Biarlah hubungan ini tetap ada walaupun tak terjaga dan memudar seperti Pohon PLN yang masih berdiri disana sendiri dikerumuni tingginya ilalang.
Puas rasanya bahwa sekarang kita memiliki hidup yang lebih baik, hidup kita sendiri.
Berjuanglah sahabatku, walau sudah tidak dibutuhkan lagi namun aku masih ada , aku masih dsini.

selamat menikmati kisah yang lebaaaaaaaaaaaaay ini kawan!

2 comments:

  1. Hallow Mbak salam kenal yah.
    Pertama-tama, saya masih gak tahu, pohon PLN itu apa seh? Saya kok tidak bisa membayangkan tempat tersebut. Karena memang informasi tentang pohon tersebut tidak disampaikan dalam cerpen ini.

    Oiya, pengalaman yang indah rupanya, sehingga terasa lebih indah dalam kenangan. Semoga bisa lebih bahagia dan puas dengan pekerkangan dan keadaan kalian saat ini. Sehingga kehadiran pohon PLN tersebut hanya sekedar kenangan yang indah, tidak diperlukan lagi untuk membangun kembali komitmen lama, karena ternyata kalian sekarang sudah memiliki komitmen dengan yang lain or yang baru....maaf kalau pemahaman saya tentang jalan cerita cerpen tersebut tidak keliru. Terimakasih telah berbagi pengalaman yang menarik.

    ReplyDelete
  2. thanx, emang absurb sih pohon PLN itu, sebenernya itu cuma tiang lampu jalanan ajah disuatu tempat, cuma itu satu-satunya penerangan disana.
    sebenernya ini bukan kisah y happy ending tapi lumayanlah buat dikenang.

    ReplyDelete

 
The other side of me Blogger Template by Ipietoon Blogger Template